I. Kriteria Penilaian untuk
Paper
Yang pokok dalam paper
bukanlah apa pendapat yang dipertahankan mahasiswa, dan apa bentuk pandangan
mahasiswa, tetapi bagaimana mahasiswa menjelaskan dan mempertahankan pandangannya;
bagaimana mahasiswa melihat dan mempertimbangkan pandangan yang berbeda; sejauhmana
mahasiswa memberikan penilaian terhadap keunggulan dan kelemahan alasan,
dan bagaimana memberikan dukungan terhadap klaim yang dibuat. Tidak ada yang perlu
dikhawatirkan jika ternyata mahasiswa tidak sampai pada pandangan yang ‘benar’;
yang penting adalah bagaimana cara anda sampai pada pandangan tersebut.
Lakukan pemeriksaan ulang
terhadap kalimat atau kata sebelum paper dikumpulkan. Banyak mahasiswa, karena
menggunakan program wordsprocessor dari MSwords, mengumpulkan paper
dengan banyak kesalahan ejaan dan susunan kata di dalamnya, terutama
menggunakan kata-kata inggris dalam paper berbahasa Indonesia. Misalnya, system
(mestinya sistem), atau criteria (mestinya kriteria).
Apa ’kriteria paper yang bagus’? Baik dan buruknya sebuah paper bisa diukur
dari sejumlah item atau variable seperti kebaharuan gagasan (novelty of ideas), kekuatan argumen (strenght of arguments), organisasi
tulisan (organization of writing),
dan kerapian laporan (sloppiness). Sejumlah
pertanyaan dapat diajukan untuk mengukurnya (lihat Mathias Risse):
- Apakah mahasiswa sudah menyatakan dengan jelas apa yang dicoba dicapai dengan papernya? Apakah pembaca dapat menangkap tesis utama paper dengan jelas.
- Apakah mahasiswa memberikan argumen yang dapat mendukung kebenaran klaim yang dibuat? Apakah argumen yang dibuat cukup jelas bagi pembaca?
- Apakah struktur tulisan cukup jelas? Apakah mahasiswa dapat memperlihatkan mana bagian dari papernya yang merupakan paparan (ekspositori) dan bagian mana yang mengandung diskusi kritis?
- Apakah diskusi yang dilakukan dalam paper mahasiswa mengatasi (go beyond) apa yang sudah didiskusikan di ruang kelas atau tutorial? Ini tidak berarti bahwa paper mahasiswa harus benar-benar meretas teori baru, akan tetapi mahasiswa memang harus mengembangkan argumen sendiri, cara sendiri mengelaborasi, mengkritik atau mempertahankan sejumlah argumen yang dibicarakan dalam kelas. Jangan hanya menceritakan ulang apa yang dikatakan orang lain.
- Apakah tulisan mahasiswa mudah dibaca dan mudah dipahami?
- Apakah mahasiswa menyajikan pandangan penulis lain secara akurat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar