Sabtu, 12 Januari 2013

Budidaya Perkebunan Karet

ABSTRAK 
            Kebutuhan akan produksi ban didunia semakin meningkat. Hal ini dikarenakan produksi kendaraan sepeda motor dan kendaraan  mobil terus meningkat dengan tajam. Hal ini lah yang menyebabkan permintaan karet didunia meningkat. Dimata dunia karet merupakan usaha sangat signifikan.

            Karena karet merupakan bahan utama dalam pembuatan ban kendaraan sepeda motor. Baik itu motor maupun mobil, hal ini lah yang membuat saya tertarik untuk membahas peluang bisnis ini. Karena menurut saya. Selagi para pemilik kedaraan sepeda motor maupun mobil masih menggunakan roda, atau tanah sebagai alat tranportasi nya. Maka ban akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Baik kendaraan lama maupun  kendaraan baru semua pasti membutuhkan ban yang terbuat dari karet sebagai media untuk jalan nya kedaraan itu.



ISI
Apa itu karet.

            Karet merupakan hasil olahan dari getah yang terdapat dibatang pohon karet itu sendiri. Pengambilan getah ini yang biasa disebut dengan penyadapan. Untuk hasil optimal biasa nya penyadapan dilakukan pada pukul 5 sampai dengan 7 pagi.

Cara Budidaya Tanaman Karet

1. Pembibitan
1. Persemaian Perkecambahan
        Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
        Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
        Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu.
        Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.
        Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
        Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
        Jarak tanam benih 1-2 cm.
        Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.
2. Penyemaian Bibit
Ø  Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
Ø  Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm.
Ø  Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi coklat dan 20x20x60 untuk okulasi hijau.
Ø  Penyiraman dilakukan secara teratur

3.Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanaman
2. Pembuatan Lubang Tanam
Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
Lubang tanam :
-       okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
-       okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm

3. Cara Penanaman
o  Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
o  Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
o  Siramkan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.


5. Hama dan Penyakit

1. Hama
a.      Kutu tanaman
                        Gejala: merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan daun muda. Bagian tanaman yang diisap menjadi kuning dan kering. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona.
     b. Tungau
                   Gejala; mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal dan kerdil, daun berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona

2. Penyakit
                        Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain :
a.    Penyakit pada akar : Akar putih (Jamur Rigidoporus lignosus), Akar merah (Jamur Ganoderma pseudoferrum), Jamur upas (Jamur Corticium salmonicolor),
b.    Penyakit pada batang :Kanker bercak (Jamur Phytophthora palmivora), Busuk pangkal batang (Jamur Botrydiplodia theobromae),
c.    Penyakit pada bidang sadap : Kanker garis (Jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot (Jamur Ceratocystis fimbriata)
d.   Penyakit pada Daun : Embun tepung (jamur Oidium heveae), Penyakit colletorichum (Jamur Coletotrichum gloeosporoides), Penyakit Phytophthora (Jamur Phytophthora botriosa)

Pengendalian dan Pencegahan Penyakit karena jamur:
a.    Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun
b.    Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah
c.    Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki.

3.6. Panen
            Penyadapan pada umur + 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun.
Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman. Biasanya bila telah panen dalam satu hektare lahan bisa menghasilkan 2 ton karet jenis basah.  Karena didalam satu hektare karet terdapat  kurang lebih 600 batang pohon karet. Total modal yang dikeluarkan dari awal proses  pembukaan lahan sampai perawatan selam 4 tahun  adalah Rp.67.280.000.000 rincian nya:
Lahan satu hektare                                                                                   Rp. 10.000.000
Pembersihan Lahan                                                                                   Rp.   1.200.000
Bibit satu hektare = 600 batang, (perbatang=Rp. 7.000.00 )  =               Rp.   4.200.000
Biaya Pembehinan/perawatan=Rp. 3.000.00 x 600                                 Rp.   1.800.000
Untuk pupuk menghabiskan 3 jenis pupuk yg masing-masing                 Rp.   2.080.000
50 kg. Dan perhektare menghabiskan 3 karung pupuk perjenis
Rp.    130.000 x 2 = Rp. 2.600.000
Rp. 2.600.000 x 2 = Rp. 5.200.000 pertahun
Rp. 5.200.000 x 4 = Rp. 2.080.000 perempat tahun
Biaya Perawatan Berkala Rp.1.000.000 x 12 = Rp. 12.000.000              Rp. 48.000.000
Perempat tahun= Rp. 12.000.000 x 4 = Rp. 48.000.000
Total Modal Awal =                                                                              Rp. 67.280.000
Produktifitas:


Perpohon meghasilkan: 2 ons getah karet.
Jadi2 ons x 600  = 120 kg/hari
Selama 20 hari atau satu bulan kerja =
120 x 20 = 2400 kg/bulan, selama setahun 2400 x 12 = 28800 kg
Sedangkan harga per kilo =  Rp.12.000.
Jadi  Rp. 12.000  x 28800 kg = Rp. 345.600.000 : 2 (para pekerja)
                                                   = Rp. 172.800.000 x 4 = Rp. 691.200.000

Sedangkan modal awal kita selama 4 tahun adalah Rp. 67.280.000

1 komentar: