INDONESIA DALAM KRISIS :
SEBUAH TELAAH DALAM PRESPEKTIF ETIKA POLITIK
“LEMAH NYA ETIKA POLITIK DIINDONESIA”
A.
Latar Belakang
Mengamati aktivitas politik melalui sebuah
pendekatan keilmuan menjadi keniscayaan dalam membedah secara obyektif sebuah
fakta. Sebagai pihak yang menerima efek dari perilaku dan kebijakan elit,
masyarakat memiliki peran strategis dalam mengevaluasi setiap realitas yang
terbentuk. Bayangan tersebut secara intens memberikan harapan bagi tegaknya
aturan yang mampu menghadirkan keadaan yang lebih baik di masa mendatang.
Menurut kaum Pluralis, negara merupakan ranah interaksi yang relatif
otonom, di dalamnya berinteraksi banyak aktor yang terfragmentasi.
Masing-masing aktor memiliki akses ke dalam negara dengan intensitas dan
kapasitas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, interaksi antar institusi
pemerintahan terbentuk berdasarkan pembagian kekuasaan. Kehadiran eksekutif,
legislatif, dan yudikatif sebagai produk utama dari Trias Politika, menjadi
gambaran konkrit bagaimana secara substansial sistem mengelola segala sumber
daya bangsa untuk mensejahterakan rakyat.
Tidak sebatas itu, masing-masing aktor juga menjalankan fungsi
checks and balances, untuk membuktikan profesionalisme kerja di ranah
masing-masing.
Ketika elit yang masih menjabat sibuk mendeklarasikan dan
mempromosikan diri, sebenarnya, tanpa disadari sudah terjadi penyalah gunaan
kekuasaan. Secara normatif, itu tidak melanggar hukum, namun, etikanya, mereka
terbukti menodai citra suci figur seorang pemimpin. Kondisi ini bukan
mengada-ada, namun berbasiskan realitas dan fakta empirik dimana amanah yang
masih melekat kurang signifikan mereproduksi perubahan.
Oleh karenanya, tidak cukup aturan hukum (rule of law,)
yang menjangkau keadaan demikian. Ke depan, seperti yang sering diungkapkan
Prof. Jimmly Asshidiqie, sangat urgen etika (rule of ethics) sebagai panduan
elit berperilaku dalam penyelenggaraan negara. Etika menjadi basis utama untuk
membuat sistem bisa bekerja optimal.
B.
Rumusan masalah
1. Kenapa politik Indonesia tidak ada etikanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar